Perjalanan panjang dari sekolah ke tujuan berdurasi 12 jam. Perjalanan yang panjang tidak membuat semangat C'19 redup. Para siswa menghibur diri mereka dengan berbagai cara, tak terkecuali guru. Bahkan di salah satu bus, guru ikut bernyanyi bersama siswa. Berangkat jam 2 siang dan sampai di tujuan pukul jam 5 pagi. Walaupun perjalanan ke Parapat adalah perjalanan yang panjang, siswa dan guru tak lupa untuk beribadah dan juga makan. Setiap ada kesempatan berhenti, guru dan siswa akan bahu membahu mempersiapkan makanan dan juga tak lupa sholat.
Setelah perjalanan 12 jam lebih, sampailah rombongan di Parapat. Sebuah kota di pinggiran Danau Toba, udara yang dingin membuat siswa terasa segar dan membangunkan. Siswa yang sudah tidak sabar melihat danau harus menunggu karena hari yang masih gelap. Setelah beberapa menit, matahari memunculkan wajahnya.Rombongan akhirnya bisa melihat salah satu anugerah tuhan yaitu Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara. Setelah sampai di Parapat, siswa merasa telah terlepas dari beban sekolah tetapi memang jauh dari orang tua itu berat.
"Ya sedih jauh dari orang tua apalagi mama, papa. Dengan field trip ini bisa belajar bagaimana jauh dari orang tua"- Fredy Fauzar
"Gak takut jauh dari orang tua karena ada temen temen dan pendamping"-Azzuhara Faradiba
Sebuah pusat dari kebudayaan yang tidak asing lagi bagi kita yaitu kebudayaan Batak. Salah satu tujuan field trip ini memang untuk mempelajari budaya Batak. Selain itu tujuan dari field trip ini adalah belajar untuk mandiri, rekreasi, dan sosialisasi lingkungan.
"Selain tujuan akademis, ada rekereasi, sosialisasi lingkungan , dan melihat kondisi daerah tujuan(Parapat)" - Bapak Syafrizal sebagai koordinator field trip.
Tentu dalam kegiatan field trip ini bukan hanya untuk bermain main tapi juga untuk belajar. Siswa diharuskan untuk meliput kegiatan mereka di kegiatan field trip ini. Ada tugas dari guru masing masing pelajaran yang juga harus mereka kerjakan. Walaupun banyak tugas untuk dikerjakan, siswa diharapkan tidak stress karena dalam mengerjakan tugas mereka diselingi oleh pemandangan indah dan kebersamaan antar siswa.
Di Samosir, peserta mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan menarik seperti Pulau Lao tempat dimana salah satu raja di Samosir berkuasa, Tomok dimana siswa menyaksikan pertunjukan Si Gale Gale, Makam para raja Sidabutar, dan Museum Desa Simanindo.Pada akhir hari, siswa telah lelah mengelilingi Danau Toba dan Samosir. Istirahat di hotel adalah pilihan yang jelas. Siswa dan guru harus menyimpan tenaga mereka untuk perjalanan pulang di pagi harinya.
Esok paginya rombongan memulai perjalanan pulang. Tetapi tak afdhol jika ke Simalungun tanpa menikmati suasana hutan pinus yang rindang di Balai Penelitian Aek Nauli dan melihat keindahan kebun anggrek yang mempesona. Dalam perjalanan pulang, membeli oleh oleh untuk keluarga di rumah juga tidak boleh lupa. Rombonganpun berhenti untuk membeli oleh oleh di Pematang Siantar. Setelah selesai, beranjutlah perjalanaan balik ke Duri.
Memang field trip ini bisa dibilang sukses walaupun ada kendala yang tidak terduga. Bersama sama dengan bimbingan guru, bisa dilewati
"Walau ada sedikit yang harus dikoreksi dari field trip tahun ini, secara keseluruhuan field trip tahun ini sudah tergolong sukses"- Ibu Zulfayanti sebagai pembimbing field trip .
Rombongan tiba di Duri pada pukul setengah tiga pagi. Orang tua yang rindu anaknya telah menunggu kedatangan rombongan. Perjalanan yang sangat berkesan bagi C'19 dipenuhi kebahagiaan, kebersamaan, bahkan kesedihan. Tak akan hilang dari ingatan siswa angkatan C'19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar